Kamis, 18 Mei 2017

PENGENALAN ALAT DAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM


Sebelum memasuki praktikum dalam laboratorium mikrobiologi, terlebih dahulu kita harus mengenal alat-alat dan kegunaannya agar mempermudah kita dalam melalukan praktikum serta untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama praktikum.
Apa saja instrumen-instrumen dalam laboratorium mikrobiologi ?
1.      Autoclave

Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk sterilisasi secara fisik pada peralatan laboratorium ataupun medis dengan menggunakan uap panas serta mematikan semua mikroorganisme ataupun endospora yang kemungkinan terdapat pada peralatan laboratorium atau media.
Prinsip Kerja :
Autoclave bekerja mensterilisasi dengan penggunaan uap air jenuh pada tekanan 1 atm dengan suhu 1210C selama 15 menit. Uap air jenuh akan memenuhi ruangan autoclave pada suhu yang tinggi, tekanan 1 atm berfungsi untuk mempertahankan suhu autoclave.
2.      Timbangan Analitik
Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk menimbang suatu bahan atau sampel untuk diketahui massanya dengan ketelitian yang cukup tinggi, yaitu 0,01 gram.
Prinsip Kerja :
Timbangan analitik menggunakan stavolt sumber tegangan listrik sebelum digunakan, timbangan harus dilakukan peneraan. Hasil dari penimbangan zat atau sampel akan muncul di layar digital timbangan.
3.      Waterbath

Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk proses inkubasi mikroorganisme pada media kultur cair dengan mengkondisikan suhu agar tetap konstan. Serta berfungsi untuk menyimpan media kultur cair dan larutan.
Prinsip kerja :  
Waterbath di laboratorium menggunakan air sebagai media pemanasan atau air sebagai konduktor sehingga waterbath dapat mempertahankan suhu tertentu. 

4.     Refrigerator
Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk menetralkan suhu panas pada media, menghambat proses pertumbuhan mikroba, dan menyimpan media atau larutan pada suhu dingin serta menjaga kontaminasi dari luar.
Prinsip Kerja :
Refrigerator memanfaatkan sifat dari gas freon yang suhunya akan semakin rendah apabila tekanannya juga rendah. Awalnya gas masuk ke kompresor. Kompresor memompakan gas freon dengan tekanan dan temperatur yang tinggi. Lalu gas freon dibawa ke kondensor untuk dibuang kalornya agar freon berubah bentuk cair. Freon cair ini kemudian dibawa ke evaporator melalui pipa kapiler dengan terlebih dahulu disaring agar kotorannya terbuang. Ketika sampai di evaporator,freon cair berubah kembali menjadi gas karena tekanan dan temperatur di evaporator rendah sekali. Freon kemudian masuk ke ruang hisap untuk disirkulasikan kembali ke kompresor.
5.      Inkubator

Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk peremajaan dan pemeraman mikroba pada media isolasi dan inokulasi mikroba. Serta memberikan dan mengkondisikan suhu dan kelembaban tertentu untuk pertumbuhan mikroba.
Prinsip Kerja :
Inkubator menggunakan energi listrik dan mengubahnya menjadi panas. Di dalam inkubator  terdapat lampu kecil yang berfungsi sebagai pengatur suhu. Kawat nikelin pada inkubator akan menghambat aliran elektroda yang mengalir sehingga meningkatkan suhu pada kawat dan temperatur didalam inkubator meningkat.
6.      Waterbath Shaker

Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk melebur basis (merangsang spora-spora keluar untuk mempercepat penetrasi nutrisi ke mikroba). Serta berfungsi untuk menghomogenkan suspensi mikroba pada media kultur cair dan inkubasi mikroba dengan mengkondisikan suhu agar tetap konstan.
Prinsip Kerja :
Merupakan gabungan antara shaker dan waterbath. Alat ini menggunakan air sebagai konduktor, sehingga suhu di dalamwaterbath shaker dapat diatur. Dilengkapi dengan   sistem getaran atau vibrasi. Dilengkapi dengan motor shaker yang ketika dialiri listrik secara otomatis akan menggerakkan plat pada waterbath shaker dengan gerakan jungkat-jungkit.
7.      Microwave
Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk memanaskan, menghomogenkan, dan sterilisasi media dan larutan dengan gelombang mikro.
Prinsip Kerja :
Microwave menggunakan gelombang elektromagnetik berfrekuensi tinggi melalui makanan. Molekul air, lemak, dan gula dalam makanan akan menyerap energi dari gelombang tersebut dan beresonansi mengikuti gelombang elektromagnetik tersebut. Molekul akan bergerak lebih cepat sehingga menghasilkan panas. Terdapat piringan di dalamnya yang ketika alat ini bekerja, piringan tersebut akan berputar sehingga mampu menghomogenisasi suatu larutan.
8.      Hot Plate Stirrer
Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan atau media dengan bantuan magnetic stirrerdan pemanasan.
Prinsip Kerja :
Hot plate stirrer memanaskan larutan sehingga mempermudah larutan menjadi homogen. Hot plate dapat memanaskan pada suhu 500 C hingga 5000 C.Hot platestirrer dilengkapi dengan magnetic stirrer yang dapat diatur kecepatan pengadukannya pada hot platesehingga dapat mencampur atau menghomogenisasi larutan.
9.      Desikator
Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk menyerap uap air dan air bebas yang terdapat pada suatu sampel atau bahan, dan untuk mengurangi kadar air pada suatu bahan atau sampel.
Prinsip Kerja :
Di dalam desikator terdapat silica gel yang berfungsi untuk menyerap air. Silica gel yang masih bisa menyerap uap air berwarna biru. Ketika silica gel berubah warna menjadi merah muda, itu tandanya silica gel telah banyak menyerap uap air. Silica gel yang berwarna merah muda perlu dipanaskan dalam oven dengan suhu 1050 C agar warnanya kembali biru.
10.  Laminar Air Flow
Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk memberikan ruang aseptis yang dilengkapi dengan sinar UV dan penyaring udara yang berguna untuk mensterilkan ruang bekerja pada proses inokulasi dan isolasi.
Prinsip Kerja :
Laminar Air Flow memiliki dua filter yang digunakan untuk menyaring udara agar bebas dari mikroba dan spora, yaitu prefilter dan HEPA filter. Prefilter merupakan saringan pertama yang menyaring debu. Prefilter memiliki pori-pori berukuran 5 mm. HEPAfilter berfungsi meniupkan udara keluar dengan pori-pori 0,3 mm. Terdapat lampu UV yang digunakan untuk mematikan sel dan mensterilkan udara.
11. Homogenizer
Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk menghomogenkan larutan dan suspensi mikroba dengan bantuan vibrasi.
Prinsip Kerja :
Alat ini menggunakan motor listrik dengan drive shaft (poros penggerak ) yangmelekat pada karet bagian atas homogenizer. Ketika tabung reaksi ditekan ke dalam ruang karet, aliran listrik menyebabkan gerakan melingkar  berupa vibrasi, gerak ditransmisikan ke cairan dalam tabung reaksi hingga terbentuk pusaran pada larutan.
12. Fermentor
Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk proses fermentasi secara mekanik dan otomatis, dengan mengatur suplai nutrisi, suplai oksigen, dan pengadukannya. Serta berfungsi untuk mengkonversi substrat menjadi produk fermentasi.
Prinsip Kerja :
Fermentor memiliki sistem kontrol temperatur dan pH agar dapat disesuaikan dengan jenis mikrobanya. Memiliki sistem aerasi dan agitasi. Aerasi diperlukan untuk pengadaan oksigen yang cukup agar mikroba dapat hidup. Agitasi diperlukan untuk mencampur semua isi dalam fermentor agar menciptakan kondisi homogen.
13. Shaker

Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk menghomogenkan suspensi mikroba pada media kultur cair dan menghomogenkan larutan. Serta berfungsi untuk menginkubasi mikroba pada media kultur cair dengan menjaga kondisi lingkungan tetap konstan dan memudahkan penetrasi nutrisi ke mikroba.
Prinsip Kerja :
Proses pengadukan cairan dengan sistem getar, sehingga terbentuk larutan yang homogen. Terdapat pengaturan kadar oksigen sehingga dapat memelihara bakteri apa saja.
14. pH Meter
Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk mengukur derajat keasaman atau alkalitas pada suatu larutan. Serta berfungsi untuk mengkondisikan pH larutan atau media sesuai dengan tingkat keasaman yang diinginkan.
Prinsip Kerja :
pH meter memiliki elektroda kaca yang dicelupkan ke dalam larutan. Pada ujung elektrodaterdapat bulb yang berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran ion positif (H+). Pertukaran ion yang terjadi menyebabkan adanya perbedaan beda potensial di antara dua elektroda, sehingga pembacaan potensiometer akan menghasilkan positif atau negatif.
15. Mikroskop
Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk mengamati mikroorganisme untuk identifikasi morfologi dan sel mikroba.
Prinsip Kerja :
Obyek yang akan diamati ditempatkan pada dua lensa obyektif sampai terbentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Lensa okuler akan memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 sampai 25x pembesaran. Lensa kondensor akan mengatur pencahayaan pada obyek yang akan dilihat.

Terus alat-alat apa saja dalam laboratorium mikrobiologi ?
1.      Drugalsky
Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk meratakan suspensi mikroba dan media cawan petri.
Prinsip Penggunaan :
Meratakan suspensi mikroba pada permukaan media yang menggunakan metode spread plate.
2.      Batang Pengaduk
Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk menghomogenkan larutan secara manual yang terdapat pada gelas kimia dan tabung reaksi.
Prinsip Penggunaan :
Batang pengaduk terbuat dari gelas, polietilen atau logam yang terbungkus dengan polietilen yang berfungsi untuk mengaduk larutan dalam wadah agar larutan menjadi homogen.
3.      Kaca Objektif
Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk menutup objek yang diletakkan diatas kaca preparat.
Prinsip Penggunaan :
Diletakkan di atas kaca preparat dengan sudut 45 derajat untuk menutupi preparat agar tidak terkontaminasi dengan benda asing.
4.      Bulb/filler
Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk menyedot atau mengambil suatu larutan yang dipasang pada pangkal pipet volume. Serta menghindari bahaya dari suatu senyawa yang akan diambil.
Prinsip Penggunaan :
Memiliki 3 saluran dan masing-masing saluran memiliki katup. Katup A (aspirate)untuk mengeluarkan udara, katup S(suction) untuk menyedot cairan, katup E(exhaust) untuk mengeluarkan cairan.
5.      Kaca Preparat
Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk meletakkan objek (suspensi mikroba atau padatan yang diiris tipis) yang akan diamati struktur sel atau morfologinya.
Prinsip Penggunaan :
Objek dalam jumlah sedikit diletakkan di atas kaca preparatyang transparan dan tebal sehingga menjaga posisi objek tetap di tengah agar memungkinkan untuk diamati di bawah mikroskop, dan mencegah kontak dengan benda asing.
6.      Pipet Volume
Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk mengambil suatu larutan atau cairan dengan skala tertentu dan volume yang diketahui.
Prinsip Penggunaan :
Cairan disedot dengan bantuan filler sampai dengan volume yang diinginkan. Terdapat skala pada permukaan pipet untuk mengetahui takaran volume yang diinginkan.
7.      Pipet Tetes
Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk mengambil suatu larutan atau cairan dengan skala dan volume yang tidak diketahui secara pasti.
Prinsip Penggunaan :
Terdapat karet pada ujung pipet yang berfungsi menyedot larutan kedalam pipet ketika karet tersebut ditekan.
8.      Erlenmeyer
Fungsi :
Alat ini berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan dan mencampur larutan, membuat media, dan sebagai tempat untuk proses titrasi.
Prinsip Penggunaan:
Erlenmeyer terbuat dari kaca yang tahan panas, sehingga dapat digunakan untuk memanaskan larutan.
9.      Ose Bulat
Fungsi : 
Alat ini berfungsi untuk mengambil dan memindahkan mikroba pada proses inokulasi metode gores dan isolasi pada media agar miring.  
Prinsip Penggunaan :
Sebelum alat ini digunakan, terlebih dahulu disterilkan dengan memanaskan ujungnya menggunakan bunsen sampai berpijar, kemudian dinginkan ujung ose agar bakteri tidak mati. Ujung ose disentuhkan pada mikroba di media cawan petri atau media agar miring kemudian digosokkan pada preparat untuk diamati.
10. Ose Lurus

Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk mengambil dan memindahkan biakan mikroorganisme pada proses inokulasi metode gores dan isolasi metode tusuk pada media agar tegak. 
Prinsip Penggunaan :
Sebelum alat ini digunakan, terlebih dahulu disterilkan dengan memanaskan ujungnya menggunakan bunsen sampai berpijar, kemudian dinginkan ujung ose agar bakteri tidak mati. Ujung ose ditusukkan pada mikroba di media agar tegak kemudian digosokkan pada preparat untuk diamati.
11. Cawan Petri

Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk menyimpan media padat untuk pertumbuhan mikroba dan digunakan untuk menghitung jumlah mikroba dengan metode TPC (Total Plate Count).
Prinsip Penggunaan :
Cawan Petri terdiri dari dua bagian, bagian atas dan bagian bawah. Bagian bawah berfungsi sebagai wadah media untuk kultur mikroba, sedangkan bagian atas yang ukurannya lebih besar berfungsi sebagai penutup.
12. Tabung Reaksi


Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk menyimpan suatu media atau larutan dan sebagai tempat untuk isolasi media agar tegak dan media agar miring.
Prinsip Penggunaan :
Pada waktu memanaskan media yang ada didalam tabung reaksi, tabung reaksi harus berada dalam keadaan miring diatas nyala api dan mulut tabung menghadap ke bagian kosong tanpa ada orang.
13. Bunsen
Fungsi :
Alat ini berfungsi untuk mensterilkan ose jarum dan ose bulat secara mekanik dengan bantuan api untuk mencegah kontaminan mikroba. Serta mensterilkan udara disekitar ruang bekerja pada proses inokulasi dan isolasi.
Prinsip Penggunaan :
Bunsen burner terdiri dari tabung logam vertikal terhubung ke sumber bahan bakar gas (burner tube), dengan lubang pemasukan udara (collar) yang dapat disesuaikan pada dasarnya. Lubang ini memungkinkan udara masuk tabung dan bercampur dengan gas untuk membuat api yang sangat panas.Api yang menyala dapat membuat aliran udara karena oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan ikut terbakar dalam pola aliran udara tersebut.
14. Gelas Ukur

Fungsi :
Alat ini berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan larutan dan mengukur volume larutan pada skala dan volume tertentu.
Prinsip Penggunaan :
Gelas ukur terbuat dari kaca yang tidak tahan panas, itulah kenapa gelas ukur hanya berfungsi untuk menampung larutan. Sisinya lurus, bagian atas terdapat lekukan kecil yang berfungsi untuk mempermudah ketika ingin menuang larutan agar tidak tumpah. keakuratan bervariasi.

6 komentar: